angin membawa
kabar baik
merasuk ke
telinga, ia berbisik
“ceritacerita
purba, ceritacerita kita berdua,
temukanlah!
temukan diamdiam di dalam sana.”
nalar terhenyak
kalap
masih mengasuh
ragu yang mengakar di kebun gelap
angin menjalar ke
kalbu
memberi petunjuk,
menjadi penunjuk
“ada batu alkemis
tua yang penuh lumut.”
menghamburlah
gaduh kabut di setiap sudut
“lumutlumut akan
raib bila diraup oleh berlutut dan bersujud.”
“bagaimana?
bagaimana?” seru seluruh kata
kepala angkasa
menunduk seketika
mengerut dan
mengerut
perut bumi amblas
melekuk hingga dua titik terantuk
: bersisa senoktah
mandala
angin menyuruh masuk,
“masuk!”
nalar tak
menggeleng dan tak juga mengangguk
nyawa bergeming,
suara mencandra rahasia hening
hanya nging angin
yang berdenging
“itulah
cerita-cerita purba, cerita-cerita kita berdua,” pemilik suara menerjemah
anestesia kata
*3/3/2019
![]() |
wallup.net |
0 Komentar