percik putih, tanpa rupa, tanpa suara
hanya bisik yang berisik
melalui gelombang rasa
“nyanyikan puisi-Nya!”
perintah malaikat dari dalam sukma
![]() |
anonim di Instagram.com |
“tidak!” aku membentak
aku ini bukan pujangga
bukan pula penyampai risalah
tapi, ahh, siapa saja boleh nyanyi
peduli pedih dengan kasih
pada puisi aku nyanyi
gegap menggegarkan sunyi
porakporandakan perang
parang yang melintang ke nyawa
nyanyiku sumbatkannya
duhai Tuhan Yang Maha Damai
Kau itu jelita yang suka menggoda
tampakkanlah diri-Mu
di seluruh baris puisiku… puisi-Mu
nyanyiku..nyanyi-Mu… nyanyi-Ku
damai kami dengan puisi
dalam dekapan-Mu yang maha kasih
dengan nyanyian-Mu yang menenangkan kami
mengenyangkan kami… puisi-Mu nasi hidup ini
untuk kulengkingkan pada jagat diri
dari diri ke segala arah
kenyang beserdawa ke siapa saja
kami semai damai dari rampai rubai
kami kau-Mu, yang ramai-ramai berdamai
puisi ini selalu sedang salat
mengajarkan cinta yang pampat
dengan nama-Mu kubunuh khamzab
agar pada sesama dapat khusyuk saling mendekap
* digubah pada Desember 2017
0 Komentar