Ad Code

Responsive Advertisement

Geopolitik kuliner: antara yang enak dan takenak

 Geopolitik kuliner yang selalu mengejar yang enak dan menghindar dari yang takenak, jika disoroti secara tajam, bertentangan secara diametral dengan pembacaan natural yang dikerjakan oleh tubuh kita sendiri.

Umumnya, yang enak, mau tak mau, dinilai tubuh sebagai yang takenak—dengan perspektif lebih holistik yang tak berhenti pada permukaan lidah belaka. Tubuh kita, bukan kita, secara alamiah, tahu betul bahwa yang enak jangka pendek acap kali adalah yang takenak jangka panjang.

Gaya hidup sedenter itu memang enak, tak dapat disangkal sama sekali, tetapi tubuh secara alamiah menegaskan bahwa alhasil gaya hidup demikian itu takenak. Aspek hewaniah kita selalu ingin yang enak-enak, seperti makan segala barang, minum sembarang cairan, sementara tubuh dengan cerdas membacanya sebagai upaya perangsekan terhadap ‘sistem kehidupan’.

Kita memang berhak dan punya kebebasan tak peduli, tetap duduk sembari ongkang-ongkang kaki. Walakin, hanya tubuhlah yang punya prerogatif absolut untuk menjalankan kerja alamiahnya.

*12/1/2023



Posting Komentar

0 Komentar